PERKEMBANGAN
SAINS PADA
MASING - MASING ZAMAN
A. PERKEMBANGAN SAINS PADA ZAMAN YUNANI KUNO
Untuk menelusuri filsafat Yunani,
perlu dijelaskan terlebih dahulu asal kata filsafat. Sekitar abad IX SM atau
paling tidak tahun 700 SM di Yunani, Sophia diberi arti
kebijaksanaan; sophia juga berarti kecakapan. Kata philosophos mula-mula
dikemukakan dan dipergunakan oleh Heraklitos (540-480 SM), sementara ada yang
mengatakan bahwa kata tersebut mula-mula dipakai oleh Pythagoras (580-500 SM).
Namun pendapat yang lebih tepat adalah pendapat yang mengatakan bahwa
Heraklitos-lah yang menggunakan istilah tersebut. Menurutnya, philosophos (ahli
filsafat) harus mempunyai pengetahuan luas sebagai pengejawantahan daripada
kecintaannya akan kebenaran dan mulai benar-benar jelas digunakan pada kaum
sofis dan sokrates yang memberi arti philosophein sebagai penguasaan
secara sistematis terhadap pengetahuan teoritis. Philosophia adalah hasil dari
perbuatan yang disebut philosophein, sedangkan philosophos adalah orang yang
melakukan philosophein. Dari kata Philosophia inilah muncul
kata-kata philosophie (Belanda,
Jerman, Perancis), philosophy (Inggris),
dan dalam bahasa Indonesia disebut filsafat
atau falsafat.
a.
Sejarah Perkembangan Sains pada Zaman
Yunani Kuno
Sejarah perkembangan sains berawal
dari tradisi pemikiran para filsafat barat dari abad ke 7 SM yang ditandai
dengan runtuhnya mite dan dongeng yang selama ini dipercaya menjadi referensi
pengetahuan manusia. Zaman Yunani kuno dipandang sebagai zaman keemasan
filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan mengungkapkan ide-ide
atau pendapatnya. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang
didasarkan pada sikap menerima begitu saja, melainkan menumbuhkan sikap yang
senang menyelidiki sesuatu secara kritis.
Sikap kritis inilah yang menjadikan
bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir-ahli pikir terkenal sepanjang masa.
Pada masa ini Filsafat lebih bercorak “kosmosentris”, artinya para filsuf pada
waktu itu mengarahkan perhatian mereka terhadap masalah-masalah yang berkaitan
dengan asal mula terjadinya alam semesta. Mereka berupaya mencari jawaban
tentang prinsip pertama (arkhe) dari alam semesta, oleh karena itu mereka lebih
dikenal dengan julukan “Filsuf-Filsuf Alam”.
Filsafat Yunani adalah sebuah
filsafat rasional pertama yang pernah ada dalam sejarah kehidupan manusia. Pada
abad ini mungkin kita kenal yang namanya Thales, inilah orang pertama yang
mengajukan pertanyaan yang sangat mendasar tentang kosmos, What is the
nature of the world stuff ? dan dia menjawab Water. Pertanyaan ini
sangat mendasar sekali, karena pertanyaan dan jawabannya itu menggunakan akal,
tidak menggunakan agama atau kepercayaan lainnya. Alasannya ialah karena air
penting bagi kehidupan. Disinilah akal mulai digunakan dan lepas dari keyakinan
atau kepercayaan. Pada tahap permulaan, yaitu pada Thales dan pemikir-pemikir
lainnya akal mulai menonjol dominasinya meskipun iman juga masih memainkan
perannya.
Dalam
sejarah Yunani, dapat dikatakan bahwa filsafat pada abad ini adalah di dominasi
oleh akal “rasio”. Hal ini terbukti pada zaman sofis. Pada zaman ini akal dapat
dikatakan menang mutlak. Manusia adalah ukuran kebenaran dan semua
kebenaran bersifat relatif, yang merupakan ciri filsafat sofisme.
Terlepas
dari itu dapat kita pahami bahwa pemikiran pada abad ini, terutama pemikiran
sofis yang menganggap bahwa kebenaran itu relatif. Pemikiran inilah yang
menjadi penyebab kekacauan dan menggoyahkan keyakinan Agama. Dari sinilah
muncul seorang tokoh yang hendak menyelamatkan pemikiran-pemikiran orang
Yunani. Dialah Socrates, orang pertama yang ingin menyelamatkan
pemikiran Yunani dari relativisme. Metode yang digunakan oleh Socrates hampir
sama dengan orang-orang sofis. Dia berkata bahwa tidak semua kebenaran itu
relatif, ada kebenaran yang sifatnya objektif atau kebenaran umum yang dapat
diterima oleh semua orang. Akan tetapi pemikiran Socrates harus rela dibayar
dengan nyawa yang ia miliki, dengan dipaksa minum racun.
b.
Tokoh yang Muncul Pada Zaman Yunani Kuno
Pertentangan
atau kerjasama antara akal dan hati itulah pada dasarnya isi sejarah
filsafat.Yang dimaksud dengan akal adalah akal logis yang terdapat
dikepala,sedangkan hati adalah rasa yang bertempat di dalam dada. Akal akan
menghasilkan pengetahuan logis yang disebut filsafat, sedangkan hati pada
dasarnya menghasilkan pengetahuan supralogis yang disebut pengetahuan mistik,
seperti iman.
1.
THALES
Thales lahir
di Miletus pada tahun 625-546 SM. Ia diberi gelar sebagai bapak filsafat ,
karena Ia adalah orang yang mula-mula berfilsafat. Gelar itu diberikan kepada
Thales , karena ia mengajukan pertanyaan tentang “Apa sebenarnya bahan alam
semesta ini?’ (Mayer,1950 : 18 ) , dari pertanyaan ini saja ia dapat mengangkat
namanya menjadi filosof pertama.
2.
ANAXIMANDER
Anaximander menjelaskan bahwa
substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya ( Mayer,1950 :
19 ). Anaximander mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala
kehidupan, demikian alasannya. Pembicaraan ketiga filosof ini saja telah
memperlihatkan bahwa di dalam filsafat terdapat lebih dari satu kebenaran
tentang satu persoalan. Sebabnya ialah bukti kebenaran teori dalam filsafat
terletak pada logis atau tidaknya argumen yang digunakan, bukan terletak pada
kongklusi. Disini sudah kelihatan bibit ralativisme yang kelak dikembangkan
dalam filasafat sofisme.
3.
HERACLITUS
Heraclitus
yang hidup pada sekitar th 500an SM. Di yang mengagetkan manusia awam barang
kali pertama kali di lontarkan tatkala ia berkata bahwa seungguhnya yang
hakikat ialah gerak dan perubahan dan paham relatifisme semakin mempunyai dasar
setelah Heraclitus menyatakan engkau tidak dapat terjun ke sungai yang sama dua
kali karena air sungai itu selalu mengalir. Menurut heraclitus alam semesta ini
dalam keadaan berubah. Sesuatu yang dingin berubah menjadi panas dan yang panas
berubah menjadi dingin. Itu berarati bila kita memahami kehidupan kosmos , kita
mesti menyadari bahwa kosmos itu dinamis kosmos tidak pernah berhenti ia selalu
bergerak dan bergerak berarti berubah. Implikasi pernyataan ini amat hebat.
Pernyataan itu mengandung penertian bahwa kebenaran itu selalu berubah , tidak
tetap.
4.
PARMANIDES
Parmanides lahir
pada tahun 450 SM. Parmanides adalah salah seorang tokoh relatifisme yang
penting. Ia dikatakan sebagai logikawan pertama dalam sejarah filsafat atau dapat
disebut filosof pertama dalam pengertian modern. Sistemnya secara keseluruhan
pada deduksi logis. Parmanides menggunakan metode intuisi. Ia sangat dihargai
oleh filosof-filosof lainnya. Karena plato amat menghargai metode Parmanides
itu dan plato lebih banyak mengambil dari Parmanides dibandingkan dengan
filosof lain pendahulunya.
Dalam the way of truth Parmanides bertanya : apa standar kebenaran dan apa ukuran realitas? Bagaimana itu dapat di pahami? Dan ia mendapat jawaban ukuranya adalah logika yang konsisten. Dalam contoh berikut ada tiga cara berfikir tentang Tuhan:
Dalam the way of truth Parmanides bertanya : apa standar kebenaran dan apa ukuran realitas? Bagaimana itu dapat di pahami? Dan ia mendapat jawaban ukuranya adalah logika yang konsisten. Dalam contoh berikut ada tiga cara berfikir tentang Tuhan:
1. ada
2. tidak ada
3. ada dan tidak ada
Tapi yang benar itu ada:
– tidak mungkin meyakini yang tidak ada
- sebagian ada karena yang tidak ada pastilah tidak ada
- tidak mungkin tuhan itu ada dan sekaligus tidak ada,
Jadi benar tidaknya suatu pendapat diukur dengan logika. Disinilah
masalah muncul bentuk extrim pernyataan itu ialah bahwa ukuran kebenaran adalah
akal manusia.
5.
ZENO
Zeno lahir
pada tahun 490 SM. Ia dapat merelatifkan kebenaran yang telah mapan. Orang-orang
sofis tidak disenangi para filosof karena sifat mereka di tentang oleh Socrates
dan Plato .Pada kata “sofis” terkandung arti tipuan, hipkret dan sains. Mereka
orang-orang yang menjual kebijakan untuk mendapat materi. Mereka itu ingin
populer dengan ide-idenya tanpa memperlihatkan sesuatu yang orisinil. Salah
satu sebab kaum filosof menentang mereka mati-matian adalah mereka sangat
populer di Athena, mendengarkan ocehannya dan menerimanya sebagai tidak mungkin
salah dianggap sebagai wahyu oleh murid-muridnya.
6.
PROTAGORAS
Sebagai
salah satu tokoh sofis ia menyatakan bahwa manusia adalah ukuran kebenaran (
Mayer,1950 : 84 ), dan kebenaran itu bersifat pribadi ( private ). Akibatnya
ialah tidak akan ada ukuran yang absolute dalam etika, metafisika, maupun
agama. Bahkan teori matematika juga di anggap tidak mempunyai kebenaran yang
absolute.
7.
GORGIAS
Pada tahun
427 SM Gogias datang dari Leontini ke Athena. Beliau mengemukakan tiga proposisi,
yaitu tidak ada yang ada. Maksudnya ialah realitas itu sebenarnya tidak ada.
Sedangkan Zeno pernah menyimpulkan bahwa hasil pemikiran itu selalu tiba pada
paradoks. Dan sesungguhnya realitas itu tunggal dan banyak, terbatas dan tidak
terbatas, dicipta dan tak dicipta. Karena kontradiksi tidak dapat diterima (
rumus ketiga parmanides = ada dan tidak ada ), maka menurut Gorgias, pemikiran
lebih baik tidak menyatakan apa-apa tentang realitas. Bila sesuatu itu ada, ia
tidak akan dapat diketahui. Ini disebabkan oleh penginderaan itu tidak dapat
dipercaya, penginderaan itu sumber ilusi. Akal menurut Gorgias, tidak juga mampu
meyakinkan kita tentang bahan alam semesta ini, karena kita telah dikungkum
oleh dilema subyektif. Semantik modern mengatakan bahwa kata-kata tidak
mempunyai pengertian absolut, kata-kata hanya mempunyai pengertian yang
relative.
8.
SOCRATES
Ajaran bahwa
semua kebenaran itu relative telah menggoyahkan teori-teori sains yang telah
mapan, menggoncangkan keyakinan agam. Ini menyebabkan kebingungan dan kekacaun
kehidupan. Socrates bangkit dan meyakinkan orang-orang Athena bahwa tidak semua
kebenaran itu relative, ada kebenaran yang umum yang dapat di pegang oleh semua
orang. Sayangnya Socrates tidak meninggalkan tulisan. Kita memperoleh ajarannya
dari tulisan para muridnya,terutama plato. Kehidupan Socrates ( 470 – 399 SM )
berada di tengah–tengah keruntuhan imperium Athena. Disekitarnya dasar-dasar
lama hancur, kekuasaan jahat mengganti keadilan disertai munculnya
penguasa-penguasa politik yang menjadi orang-orang yang sombong dibandingkan
yang sebelumnya. Para pemuda Athena pada masa itu dipimpin oleh doktrin
relativisme dari kaum sofis, sedangkan Socrates penganut moral yang absolute
yang meyakini bahwa menegakkan moral merupakan tugas filofof yang berdasarkan
ide-ide rasional dan keahlian dalam pengetahuan. Filsafat adalah kebenaran
obyektif. Untuk membuktikan adanya kebenaran obyektif, Socrates menggunakan
metode yang bersifat praktis, yaitu melalui percakapan-percakapan dan
menganalisis pendapat-pendapat tentang salah dan tidak salah, adil dan tidak
adil, berani dan pengecut ,dll. Socrates menganggap jawaban pertama sebagai
hipotesa, dan dengan jawaban-jawaban lebih lanjut yang menarik
konsekuensi-konsekuensi yang dapat disimpulkan dari jawaban-jawaban tersebut. Jika
hipotesa pertama tidak dapat dipertahankan karena menghasilkan konsekuensi yang
mustahil, maka diganti dengan hipotesa lain, lalu hipotesa kedua ini diselidiki
dengan jawaban-jawaban lain dst. Sering terjadi percakapan Socrates
menghasilkan kebingungan (aporia ), akan tetapi tidak jarang dialog itu
menghasilkan suatu definisi yang berguna. Metode yang digunakan Socrstes
disebut Dialektika, dari kata kerja Yunani ”dialegethai” (
bercakap-cakap/dialog ).
Didalam
tratatnya tentang metafisika, Aristoteles memberikan catatan mengenai metode
Socrates ini. Ada dua penemuan itu berkenaan dengan pengetahuan, yaitu induksi
dan definisi. Pertama, menggunakan istilah induksi, yaitu pemikiran yang bertolak
dari pengetahuan khusus lalu menyimpulkan yang umum. Kedua, menggunakan istilah
definisi, yaitu mengupayakan sifat umum dengan menyebutkan ciri yang disetujui kemudian
menyisihkan ciri khusus yang tidak disetujui. Dengan definisi itu Socrates
dapat membuktikan kepada orang-orang sofis bahwa pengetahuan yang umum itu ada,
yaitu definisi. Jadi,orang sofis tidak seluruhnya benar, yang benar sebagian
pengetahuan bersifat umum dan sebagian bersifat khusus. Yang khusus itulah
pengetahuan yang kebenarannya relative. Dengan mengajukan definisi itu Socrates
telah dapat menghentikan laju dominasi relativisme kaum sofis dan orang Athena
mulai kembali memegang kaidah sains dan aqidah agama mereka. Kubu
Socrates semakin kuat dan orang-orang sofis semakin kehabisan pengikut.Orang
sofis kalap lalu menuduh Socrates merusak mental pemuda dan menolak Tuhan. Sehingga
Socrates diadili oleh muridnya, Plato dibawah judul Apologia (pembelaan). Socrates
dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati.
9.
PLATO
Puncak zaman
Yunani dicapai pada pemikiran filsafati Socrates (470-399 sM), Plato (428-348
sM) dan Aristoteles (384-322 sM). Menurut Plato, tanpa melalui pengalaman
(pengamatan), apabila manusia sudah terlatih dalam hal intuisi, maka ia pasti
sanggup menatap ke dunia idea dan karenanya lalu memiliki sejumlah gagasan
tentang semua hal, termasuk tentang kebaikan, kebenaran, keadilan, dan
sebagainya.Plato mengembangkan pendekatan yang sifatnya rasional-deduktif
sebagaimana mudah dijumpai dalam matematika. Problem filsafati yang digarap
oleh Plato adalah keterlemparan jiwa manusia kedalam penjara dunia inderawi,
yaitu tubuh. Itu persoalan ada (“being”) dan mengada (menjadi, “becoming”). Plato
salah seorang murid Socrates yang hidup antara 427 – 347 Sebelum Masehi.
Filsafat Agama; Filsafat pendidikan; Filsafat ilmu; Filsafat hukum. Sebagai
produk artinya melihat filsafat sebagai kumpulan pemikiran dan pendapat.
Setelah
Plato meninggal Aristoteles menjadi guru pribadinya Alexander Agung.
Plato adalah salah satu dari filsuf besar Yunani yang hidup sekitar abad ke-4 SM yang gagasannya banyak dikembangkan oleh era filsafat maupun para pemikir selanjutnya, termasuk gagasan-gagasan keagamaan dikemudian hari yang juga menjadi perhatian Plato dibawah pengaruh Ofirisme Phytagoras. Sedikit banyak, setelah masa filosofis Plato mentransformaiskan pemikirannya ke wilayah relijius dengan gagasannya tentang Idea dan Cinta atau Eros sebagai pendorong gerak untuk mencari hakikat dari kehidupan.
Plato adalah salah satu dari filsuf besar Yunani yang hidup sekitar abad ke-4 SM yang gagasannya banyak dikembangkan oleh era filsafat maupun para pemikir selanjutnya, termasuk gagasan-gagasan keagamaan dikemudian hari yang juga menjadi perhatian Plato dibawah pengaruh Ofirisme Phytagoras. Sedikit banyak, setelah masa filosofis Plato mentransformaiskan pemikirannya ke wilayah relijius dengan gagasannya tentang Idea dan Cinta atau Eros sebagai pendorong gerak untuk mencari hakikat dari kehidupan.
10. ARISTOTELES
Pola
pemikiran Aristoteles ini merupakan perubahan yang radikal. Menurut Plato,
realitas tertinggi adalah yang kita pikirkan dengan akal kita, sedang menurut
Aristoteles realitas tertinggi adalah yang kita lihat dengan indera-mata kita.
Aristoteles tidak menyangkal bahwa manusia memiliki akal yang sifatnya bawaan
dan bukan sekedar akal yang masuk dalam kesadarannya oleh pendengaran dan
penglihatannya. Namun justru akal itulah yang merupakan ciri khas yang
membedakan manusia dari makhluk-makhluk lain. Akal dan kesadaran manusia kosong
sampai ia mengalami sesuatu. Karena itu, menurut Aristoteles pada manusia tidak
ada idea-bawaan. Aristoteles menegaskan bahwa ada dua cara untuk mendapatkan
kesimpulan demi memperoleh pengetahuan dan kebenaran baru, yaitu metode
rasional-deduktif dan metode empiris-induktif. Dalam metode rasional-deduktif
dari premis dua pernyataan yang benar, dibuat konklusi yang berupa pernyataan
ketiga yang mengandung unsur-unsur dalam kedua premis itu. Inilah silogisme,
yang merupakan fondasi penting dalam logika, yaitu cabang filsafat yang secara
khusus menguji, dan keabsahan cara berfikir. Logika dibentuk dari kata berarti
sesuatu yang diutarakan. Daripadanya logika berarti pertimbangan pikiran atau
akal yang dinyatakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Aristoteles
mengandalkan pengamatan inderawi sebagai basis untuk mencapai pengetahuan yang
sempurna. Itu berbeda dari Plato. Berbeda dari Plato pula, Aristoteles menolak
dualisme tentang manusia dan memilih “hylemorfisme”: apa saja yang dijumpai di
dunia secara terpadu merupakan pengejawantahan material (“hyle”) sana-sini dari
bentuk (“morphe”) yang sama. Bentuk memberi aktualitas atas materi (atau
substansi) dalam individu yang bersangkutan. Materi (substansi) memberi
kemungkinan (“dynamis”, Latin: “potentia”) untuk pengejawantahan (aktualitas)
bentuk dalam setiap individu dengan cara berbeda-beda. Maka ada banyak individu
yang berbeda-beda dalam jenis yang sama.
B. PERKEMBANGAN SAINS PADA ZAMAN PERTENGAHAN
Zaman ini
masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad
6 M sampai sekitar abad 14 M, maka tampillah para theology di lapangan ilmu
pengetahuan. Segala aktifitas keilmuan harus berdasarkan atau mendukung agama.
Dengan kata lain aktifitas ilmiah terkait erat dengan aktifitas keagamaan.
a. Sejarah Perkembangan Sains pada Zaman
Pertengahan
Ketika bangsa eropa mengalami kegelapan, kebangkitan justru
milik islam. Hal ini dimulai dari lahirnya nabi Muhammad SAW pada abad ke 6M.
Perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan
kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke – 7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini
islam mendapat masa keemasannya (golden age).
Selain itu,
pada abad ini terjadi abad perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan timur,
seperti, ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius
(konsep kode etik luhur mengatur akal sehat).
Ahli alkimia menerima pendapat empat buah unsur dan bahkan menambahkan tiga
lagi, yaitu: air raksa, belerang dan garam. Disini pengertian usur lebih
dimaksudkan sebagai sifatnya daripada unsur itu
sendiri.
Air raksa =
logam yang mudah menjadi uap.
Belerang =
mudah terbakar dan memberi warna.
Garam = tak
dapat terbakar dan bersifat tanah.
b.
Tokoh yang Muncul pada Zaman Pertengahan
Sepanjang
Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang
kerajaan bangsa Arab yang di pengaruhi oleh budaya islam. Dengan berkembanganya
pengaruh islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang
berperan dalam perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut :
1. Al Farabi (870 M -950
M). Adalah seorang komentator filsafat Yunani yang sangat ulung di dunia
islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi,
pengobatan, bahkan musik. Al- farabi telah membuat berbagai buku tentang
sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, kitab Al-musiqa.
Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah (kota
atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui
kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman
dengan hukum ilahian
Islam.
2. Al-Khawarizmi
(780 M – 850 M), hasil pemikiran berdampak besar pada matematika, yang
terangkum dalam buku pertamanyanya, Al-jabar, selain itu karyanya adalah
Al-kitab Al- mukhtasar fi hisab Al-jabr wa’al – muqalaba (buku
rangkuman untuk kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat
Al-ard (Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan
di Strassberg, Jerman.
3. Al – Kindi
(801 M – 873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari
kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri ,
astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis),
fisika, medis, psikologi, meteorology, dan politik.
4. Al-Ghazali
(1058 M – 111 M) adalah seorang filsuf dan theolog muslim Persia, yang dikenal
sebagai Algazel di dunia Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab
Al – munqidih min adh – dalal, Al – risalah al – quadsiyyah, dan mizan al
– Amal.
5. Ibnu sina (
980 M – 1037 M ). Ia di kenal sebagai A Vicenna di dunia barat. Ia adalah
seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah
bapak pengobatan
modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan
karya – karyanya di bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang
kedokteran selama berabad – abad.
6. Ibnu Rusyd
(1226 M – 1198 M), yang bahasa latin di sebut dengan Averroes, dan dia adalah
filsuf dari spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang
filsafat, kedokteran dan fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan
resume.
7. Ibnu
Khaldun (1332 M – 1406 M), adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan
sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan
ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah ( pendahuluan ).
8. Jabir Ibnu Hayyan
atau Gebert ( 721 M – 815 M ), dia adalah seorang tokoh islam yang mempelajari
dan mengembangkan ilmu kimia.
9. Al – razi (
856 M – 925 M ), yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter klinis
ynag terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan suatu penelitian
Al-kimi atau lebih dikenal dengan sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang Ensiklopedia
ilmu kedokteran yang berjudul Contenens.
10. Ibnu
Haitam dikenal dalam kalangan cerdik pandai di barat, dengan nama
Alhazen, Dia adalah seorang ilmuwan islam yang ahli dalam bidang sains, falak,
matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan
penyelidikan mengenai cahaya dan telah memberiakn ilham kepada ahli sains barat
seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop dan teleskop.
11. Al–Battani
(850 M – 929 M), memberikan kontribusi untuk astronomi dan matematika
12. Dalam
bidang fikih ada Imam Hanafi ( 699 M – 767 M ), Imam Malik ( 712 M – 798
M ), Imam Syafi’I (767 M – 820 M ) dan Imam Hanbali ( 780 M – 855 M ), yang
besar dengan kitab masing – masing
13. Dalam
bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah al Hamawi ( 1179 M – 1229 ),
yang mengarang kitab Mu’jam al – buldan (kamus Negara). Ibnu Yunis, Umar
Al- khayyam , Will Durant, Feilding H. Gorrison, dan Abu Rayhan al – Biruni, di
bidang sains dan antropologi.
14. Shen Kou (
1031 M – 1095 M ), sorang ilmuwan cina yang pertama kali menggambarkan
magnet jarum-kompas yang digunakan untuk navigasi.
15. Su Song
(1020 M – 1101 M), juga seorang astronom yang menciptakan langit bintang pada
Atlas.
16. Jamal
Al–din, mendirikan observatorium ikhtiar Al–din yang merancang
pembangunan istana raja di laut utara.
Secara garis besar sumbangan bangsa Arab dalam pengembangan pengetahuan
alam adalah:
1. Menerjemahkan
peninggalan bangsa Yunani, mengembangkannya dan kemudian menyebarkan ke Eropa
dan selanjutnya dikembangkan di Eropa.
2. Mengembangkan
metode eksperimen sehingga memperluas pengamatan dalam lapangan kedokteran,
obat-obatan, astronomi, kimia dan biologi.
3. Memantapkan
penggunaan sistim penulisan bilangan dengan dasar sepuluh dan ditulis dengan
posisi letak, artinya nilai suatu angka terletak pada letaknya.
Contoh :
Bilangan 2132 = paling depan berarti
dua ribuan, berturut-turut kebelakang, satu ratusan, tiga puluhan dan dua
satuan. Cabang matematika elementer yaitu aljabar diawali dan dikembangkan
bangsa Arab.
C.
PERKEMBANGAN
SAINS PADA ZAMAN RENAISSANCE
Dalam
filsafat zaman Renaissance jauh lebih banyak unsur magi yang ikut berperan
dibanding pada zaman pertengahan. Banyak penemuan baru dibidang ilmu
pengetahuan dan di lapangan pengetahuan mengenai bumi serta bangsa-bangsa yang
menyebabkan merajalelanya rekaan pikir yang sangat dipengaruhi oleh hal-hal
yang bersifat magi. Hal-hal yang bersifat magi ini merupakan salah satu cirri
pemikiran pada zaman Renaissance, seperti halnya refleksinya mengenai politik
serta pertumbuhan ilmu alam, yang memberikan titik berat pada pengamatan yang
tak berprasangka.
a.
Sejarah Perkembangan Sains pada Zaman Renaissance
Michelet, sejarahwan
terkenal, adalah orang pertama yang menggunakan istilah renaisans. Para
sejarahwan biasanya menggunakan istilah ini untuk menunjuk berbagai periode
kebangkitan intelektual, khususnya di Eropa, dan lebih khusus lagi di Italia
sepanjang abad ke-15 dan ke-16. Agak sulit menentukan garis batas yang jelas
antara abad pertengahan, zaman renaisans, dan zaman modern. Bisa dikatakan abad
pertengahan berakhir tatkala datangnya zaman renaisans. Sebagian orang
menganggap bahwa zaman modern hanyalah perluasan dari zaman renaisans.
Renaisans adalah periode perkembangan peradaban yang terletak di ujung atau
sesudah abad kegelapan sampai muncul abad modern. Renaisans merupakan era
sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan
ilmu. Ciri utama renaisans yaitu humanisme, individualisme, sekulerisme,
empirisisme, dan rasionalisme. Sains berkembang karena semangat dan hasil
empirisisme, sementara Kristen semakin ditinggalkan karena semangat humanisme.
b.
Tokoh-tokoh ilmuwan yang berpengaruh di masa renaisans
a.
Nicolaus
Capernicus (1473 M-1543 M), adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekunom
yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata
Surya berpusat di matahari).
b.
Galileo Galilei
(1564 M-1642 M), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang
memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan antara
lain adalah penyempurnaan teleskop (dengan 32 x pembesaran) dan berbagai
observasi astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata surya
seperti yang kita kenal sekarang.
c.
Tycho Brahe
(1546 M-1601 M), adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai
astronom/astrolog dan alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat paling menonjol
di zaman pra –teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan planet
tak tertandingi pada masa itu.
d.
Johannes Kepler
(1571 M-1630 M), adalah astronom jerman, Matematikawan dan astrolog. Ia paling
di kenal melalui hukum gerakan planetnya. Kepler juga ahli optic dan
astronomi. Penjelasannya tentang pembiasan cahaya tertuang dalam buku Supplement
To Witelo, Expounding The Optical Part Of Astronomy. Ia orang pertama yang
menjelaskan cara kerja mata.
e.
Fancies Bacon
(1561 M-1626 M), adalah seorang filsuf, negarawan dan penulis Inggris. Karya-karyanya
antar lain membangun dan mempopulerkan motodologi induksi untuk penelitian
ilmiah, sering kali disebut metode Baconian.
D. PERKEMBANGAN SAINS PADA ZAMAN MODERN
Zaman
ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang
nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini
ditandai dengan ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut
Slamet Iman Sontoso, ada tiga sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu
pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di
Semenanjung Liberia dengan negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun
1100-1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453.
a. Sejarah Perkembangan Sains pada Zaman Modern
Zaman ini sudah dimulai
sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh
di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu pengetahuan. Ilmuwan pada
zaman ini membuat penemuan dalam bidang ilmiah. Eropa yang merupakan basis
perkembangan ilmu melahirkan ilmuwan yang populer.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada
zaman modern sesungguhnya sudah di rintis sejak zaman Renaissance. Tokoh yang
terkenal sebagai bapak filsafat modern adalah Rene Descartes. Rene Descartes
juga sebagai ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah system koordinat
yang terdiri atas dua garis lurus X Dan Y dalam bidang datar. Isaac Newton
dengan temuannya teori grafitasi. Charles Darwin dengan teorinya struggle
for live ( Perjuangan untuk hidup ). J.J Thompson dengan temuannya electron.
b. Tokoh-Tokoh yang Muncul pada Zaman Modern
a.
Isaac Newton (1643 M-1727 M ), adalah
seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan
theolog. Dia di katakana sebagai “Bapak ilmu fisika klasik”. Karyanya yang
berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica menjabarkan
tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains
mengenai alam semesta selama tiga abad ini.
b.
Rene
Descartes (1596 M-1650 M), ia di kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah
seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Descartes kadang di panggil “Penemu
filsafat Modern” dan “Bapak matematika modern”. Pemikirannya yang menggunakan
revolusi adalah semuanya tida ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang
berfikir.
c.
Charles
Robert Darwin 1809 M-1882 M) adalah seorang naturalis yang teori
revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis
keturunan yang sama (common Descent) dengan mengajukan seleksi alam
sebagai mekanismenya. Teorinya yang paling menggemparkan adalah “Nenenk moyang
manusia adalah kera”.
d.
Joseph
John Thompson (1856 M-1940 M) adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya yang
membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu
mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga
menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan sinar molekul yang
berbeda dengan menggunakan sinar positif.
Selain pioneer
di atas masih banyak ilmuwan lain yang memegang peran dalam perkembangan ilmu.
Diantaranya seperti Michael Faraday (1791 M -1867
M) yang mendapat julukan “Bapak Listrik“, karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi
yang banyak gunanya, dan Blaise Pascal (1623 M-1662 M) adalah seorang ahli matematika, fisika, dan agama filsuf. Karyanya berupa kontribusi penting pada pembangunan
mekanis kalkulator. Kemudian dari perkembangan ilmu sosial, muncul nama Auguste
Comte (1798 M-1857 M). Menurut Thoyibi, ia adalah tokoh yang mengusung
“Filsafat Positivisme” dengan karyanya Cours De Philosophie Positive
(Uraian tentang filsafat positivisme). Istilah dari “positif” ini sebagai
sesuatu yang nyata, tepat, pasti, dan memberi manfaat.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Aldi,
Asvin. 2012. “Perkembangan Sains 5”. (Online). (asvinaldi.wordpress.com/2012/08/30/perkembangan-sains-5/, diakses 23 September 2013)
Bahtiar,
Amsal. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Burhanuddin,
Afid. 2013. “ Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Yunani Kuno”. (Online). (afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/perkembangan-ilmu-pengetahuan-pada-masa-yunani-kuno/,
diakses 24 September 2013)
Jamaludin.
2011. “Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu”. (Online). (jamaludinassalam.wordpress.com/2011/03/30/makalah-sejarah-perkembangan-ilmu/,
diakses 24 September 2013)
Borgata Hotel Casino & Spa Launches "Borgata Suite" - MJH
BalasHapusBorgata Hotel Casino & 경상북도 출장샵 Spa announced the launch of the Borgata 군산 출장안마 Suite. 광주 출장마사지 A luxury 김천 출장마사지 resort, casino and spa located just minutes from 구리 출장마사지 Atlantic City