Senin, 08 Desember 2014

EVOLUSI KITA

1.      Evolusi dapat diartikan sebagai perubahan pada makhluk hidup berdasarkan waktu yang sangat lama, yang mengubah makhluk hidup di bumi dari bentuk sebelumnya menjadi bentuk yang ada sekrang ini.
2.      Setelah mempelajari teori evolusi, diharapkan dapat memahami proses terbentuknya spesies baru, mengetahui siapa pencetus teori evolusi, mengetahui asal-usul terbentuknya kehidupan, penemuan fosil dan penggunaan Hukum Hardy-Weinberg.
3.      Aristoteles (384-322 SM) merupakan orang yang pertama kali meletakkan dasar ilmu biologi pada zaman Yunani. Ia mengemukakan sebuah teori tentang asal muasal makhluk hidup dari benda mati yang dikenal dengan teori abiogenesis atau generatio spontanea. Dengan adanya teori tersebut banyak ilmuan yang mengemukakan pendapat/teorinya tentang awal kehidupan bumi. Seiring berjalannya waktu, biologi terus berkembang dengan ditemukannya alat-aat yang mendukang ilmu biologi.
4.      Teori yang pertama muncul adalah abiogenesis, akan tetapi dengan lahirnya teori biogenesis Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis. Seiring berjalannya waktu banyak teori-teori yang bermunculan hingga akhirnya ada teori evolusi biologi. Tokoh dari evolusi bilogi salah satunya adalah Oparin. Menurut Oparin senyawa kompleks tersebut sangat berlimpah dilautan maupun di permukaan daratan. Adanya energi yang berlimpah, misalnya sinar Ultraviolet, dalam jangka waktu yang amat panjang memungkinkan lautan menjadi timbunan senyawa organik yang merupakan sop purba atau Sop Primordial.
Senyawa kompleks yang tertimbun membentuk sop purba di lautan tersebut selanjutnya berkembang sehingga memiliki kemampuan dan sifat sebagai berikut :
A.       memiliki sejenis membran yang mampu memisahkan ikatan-ikatan kompleks yang terbentuk dengan molekul-molekul organik yang terdapat disekelilingnya;
B.        memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengeluarkan molekil-molekul dari dan ke sekelilingnya;
C.        memiliki kemampuan untuk memanfaatkan molekul-molekul yang diserap sesuai denagn pola-pola ikatan didalamnya;
D.       mempunyai kemampuan untuk memisahkan bagian-bagian dari ikatan-ikatannya. Kemampuan semacam ini oleh para ahli dianggap sebagai kemampuan untuk berkembang biak yang pertama kali.
Senyawa kompleks dengan sifat-sifat tersebut diduga sebagai kehidupan yang pertamakali terbentuk. Jadi senyawa kompleks yang merupakan perkembangan dari sop purba tersebut telah memiliki sifat-sifat hidup seperti nutrisi, ekskresi, mampu mengadan metabolisme, dan mempunayi kemampuan memperbanyak diri atau reproduksi.
5.      Diperkirakan manusia pertama kali turun dibumi pada saat Zaman Kuarter. Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen.Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang.Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya. Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen.

 
6.       











Hipotesis ini diajukan oleh Lynn Margulis pada tahun 1970 di dalam bukunya The Origin of Eukaryotic Cells (Asal Usul Sel-Sel Eukariotis). Margulis menyatakan bahwa sebagai akibat kehidupan berkoloni dan parasit, sel-sel bakteri berubah menjadi sel-sel tumbuhan dan sel hewan. Kejadian evolusi sel-sel tumbuhan muncul ketika bakteri fotosintetik dimakan oleh sel bakteri lain. Bakteri fotosintetik berevolusi di dalam sel inang menjadi kloroplas. Akhirnya, organel-organel dengan struktur yang sangat rumit seperti inti, badan Golgi, retikulum endoplasma, dan ribosom berkembang, dengan satu atau lain cara. Maka, sel tumbuhan pun lahir.

7.       








Menurut Campbell dkk (2003), berdasarkan catatan fosil yang ada, sejarah adaptasi daratan oleh tumbuhan terdapat empat periode utama evolusi tumbuhan. Periode tersebut merupakan radiasi adaptif yang mengikuti evolusi struktur bagi peluang kehidupan di darat. Keempat periode adalah sebagai berikut:
1.      Periode pertama, evolusi dihubungkan dengan asal mula tumbuhan dari nenek moyang akuatik, selama masa Ordovisium pada zaman Paleozoikum, sekitar 475 juta tahun silam. Adapasi tersebut memungkinkan tumbuhan yang dikenal sebagai briofita, termasuk lumut. Sebagian besar briofita tidak memiliki jaringan vaskuler, namun beberapa briofita memiliki pembuluh pengangkut air.
2.      Periode kedua, diversifikasi tumbuhan vaskuler selama masa Devon awal, sekitar 400 juta tahun silam. Di mana tumbuhan vaskuler pertama tidak memiliki biji, dan keadaan ini masih ditemukan pada paku-pakuan.
3.      Periode ketiga, dimulai dengan kemunculan biji, yaitu struktur yang mempercepat kolonisasi daratan dengan cara melindungi embrio tumbuhan dari kekeringan dan ancaman lainnya. Tumbuhan vaskuler biji pertama  muncul sekitar 360 juta tahun silam, dekat dengan masa Devon. Tumbuhan berbiji awal, bijinya tidak terbungkus dalam ruang khusus, seperti pada berbagai jenis gymnospermae termasuk conifer seperti pinus dan tumbuhan konus.
4.      Periode keempat, munculnya tumbuhan berbunga selama awal masa Krestaseus pada zaman Mesozoikum, sekitar 130 juta tahun silam. Bunga merupakan struktur reproduksi kompleks yang mengandung biji di dalam ruang yang terlindungi (ovarium). Mayoritas tumbuhan modern saat ini menghasilkan bunga atau angiospermae.








DAFTAR PUSTAKA


a-piece-of-my-dream.blogspot.com
http://annilasyiva.multiply.com/journal/item
rovicky.wordpress.com/2007/02/04/evolusi-1-sejarah-singkat-bumi-dan-kehidupannya

Rachmadiarti, Fida. dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya : Unesa University Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar