METABOLISME LIPID
Metabolisme Eksternal
Ø Di dalam Mulut
Di dalam mulut
yang dicerna adalah amilum, yaitu amilosa dan amilopektin. Enzim yang membantu
proses pencernaan di mulut adalah enzim α-amilase yang terdapat pada kelenjar
saliva. Reaksi yang terjadi adlah reaksi hidrolisis (penambahan air). pH di
dalam mulut sekitar 6,4 sehingga cenderung netral.
Ø Di dalam Lambung
Di dalam lambung
terjadi pencernaan protein. Lambung dapat mengeluarkan asam lambung yang
bersifat sangan asam dengan pH 1-2. Asam lambung akan mengaktifkan enzim
pepsinogen sehingga dapat menjadi enzim pepsin (peptidase).
Ø Di dalam Usus
Pencernaan yang
terjadi di usus lebih optimal mencerna lipid. Lipid terdiri dari fosfat, asam
lemak, dan gliserol. Usus memiliki pH netral. Jadi, makanan yang berasal dari
lambung yang tadinya bersifat asam akan di netralkan di usus. Enzim lipase
dikeluarkan oleh pankreas yang digunakan untuk menetralkan pH makanan dari
lambung. Setelah lipid dicerna odi dalam usus, hasilnya akan di bawa oleh darah
ke seluruh sel untuk mengalami proses metabolisme lipid.
Sumber
lemak:
1.
Makanan
2.
Biosintesis de
novo: jaringan adiposa
3.
Simpanan tubuh
adiposit
Pada saat lemak dicerna, untuk membawa lipid
tersebut diperlukan cairan empedu. Fungsi cairan empedu adalah menetralkan pH
dan menyelimuti lemak dan mengemulsi lemak, yaitu membentuk 2 kutub, hidrofob
dan hidrofolik. Karena lipid dapat masuk ke dalam darah setelah terbentuk 2
kutub tersebut, akibat dari sifat lipid yang tidak larut dalam air.
Metabolisme Internal
·
Lipid adalah
senyawa yang tidak dapat larut di dalam air yang diekstrak oleh organisme.
Lipid yang ada di dalam makanan dalam bentuk TG (Tri Gliserol/3 asam lemak dan
1 gliserol), sterol dan membran fosfolipid. Sterol adalah steroid dalam bentuk
kolestrol.
·
Pada umumnya
lipid adalah konduktor panas yang buruk.
·
Lipid di bawa
oleh darah dalam ukuran kilomikron, lipo protein yang sangat kecil dan juga
dalam bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin.
·
Untuk dapat di
bawa oleh darah maka lipid harus berikatan dengan protein dengan membentuk
lipoprotein.
·
Penyerapan di
usus dilakukan olehsel mukosa:
• Asam lemak yang diserap akan disintesis kembali
menjadi lemakdi dalam badan golgi dan Retikulum Endoplasma sel mukosa usus
halus.
• TAG akan masuk ke dalam sistem limfa membentuk
kompleks dengan protein dalam ukuran kilomikron
·
Gliserol hasil
dari hidrolisis TAG akan diubah menjadi DHAP oleh enzim Glycerolkinase dan
Glycerol Phosphat Dehydrogenase. Dengan enzim
Glycerol Phosphat Dehydrogenase DHAP akan masuk ke daur glikolisis
kemudian masuk ke siklus krebs.
·
Macam-macam
lipid:
1.
LDL: Low Density
Lipoprotein à IDL+lipoprotein sintase
2.
IDL: Intermediet
Density Lipoprotein
3.
VLDL: Very Low
Density Lipoprotein
4.
SCFA: Short
Chain Fatty Acid
5.
LCFA: Long Chain
Fatty Acid
·
Oksidasi asam
lemak ada 3 langkah, yaitu:
• Aktivasi
-
Setelah dicerna
di usus akan dibawa oleh darah keseluruh sel tubuh
-
Dibutuhkan 2 ATP
untuk melepaskan 2 Pi pada proses ini
-
Setelah
diaktivasi akan membentuk fatty acid co-A
• Transport ke dalam mitokondria
Untuk masuk ke
matriks mitokondria, asam lemak yang sudah diaktivasi membutuhkan carrier,
yaitu kartinin.
Prosesnya
yaitu:
Asam lemak
berikatan dengan asetil co-A, kemudian akan masuk ke dalam mitokondria. Karena
tidak dapat melewati membran luar, asam lemak akan melepaas asetil co-A.
Setelah melepaskan asetil co-a, asam lemak berikatan dengan kartinin
asiltransferase I. Setelah melewati membran luar, ternyata tidak dapat masuk ke
membran dalam sehingga asam lemak melepaskan ikatannya kemudian berikatan lagi
dengan kartinin asiltransferase II. Kemudian masuk ke membran dalam. Setelah
sudah berada di membran dalam, asam lemak berikatan lagi dengan asetil co-A.
Lalu keluar kembali.
• Oksidasi menjadi asetil co-A
·
Oksidasi LCFA
adalah jalur metabolisme penghasil energi utama pada hewan, protista, dan
bakteri.
·
Elektron dari
proses oksidsi fatty acid akan melewati rantai respirasi di dalam mitokondria
dan menghasilkan ATP.
·
Asetil co_hasil
dari oksidasi fatty acid akan dioksidasi kembali menjadi CO2 melalui
TCA (siklus krebs) dengan enzim ATP sintesis
·
Pada beberapa
vertebrata, asetil co-A hasil dari β-oksidasi akan menjadi keton. Proses ini
terjadi di dalam hati, keton akan ditransfer ke otak dan jaringan lain pada
saat gula tidak tersedia. Karena keton dapat digunakan sebagai sumber energi.
·
3 tahapan Oksidasi
fatty acid dalam mitokondria :
• Oksidasi LCFA
• β-oksidasi:
1.
Dehidrogenasi/oksidasi
Dalam proses ini
bereaksi dengan oksigen dan melepas H+. Reaksi ini berperan pada
pembentukan rantai ganda antara atom C2-C3. Fatty Acyl co-A diubah menjadi
trans 𝚫2
enoyl co-A dengan aseptor FDA+ dan menghasilkan FADH2.
2.
Hidratasi
(penambahan air)
Trans enoyl co-A
+ air menjadi 3-L-hidroksi asil co-A. Enzim yang membantu bersifat stereo
spesifik (perputaran). Atom H menempel pada C no.2, sedangkan OH menempel pada
C no.3.
3.
Dehidrogenasi
Terdapat aseptor
NAD+ yang menjadi NADH.
3-L-hidroksi asil co-A diubah menjadi β-ketoacylco-A. Atom H yang ada di atom C
no.3 hilang. Mengkatalisis oksidasi OH psds stom C no.3.
4.
Thiolisis
Pemecahan
senyawa menjadi substrat (thiolase).
Degradasi Asam Lemak
·
Terdapat enzim
Enoyl co-A isomerase, 2,4 dienoyl co-A reduktase.
·
Contoh: Asam
Oleat
Melespaskan 3
asetil co-A dari proses β-oksidasi seperti pada lemak jenuh. Awalnya berbentuk
ikatan cheese, kemudian diubah menjadi ikatan trans dengan bantuan enzim enoyl
co-A isomerase. Sehingga menghasilkan 6 asetil co-A. Jadi, total asetil co-A
yang dihasilkan dari proses ini adalah 9 asetil co-A.
Degradasi Fatty Acid dengan jumlah C ganjil
·
Terjadi pada
akhir proses β-oksidasi
·
Acetoacetil co-A
akan dipecah da menghasilkan propionilco-A dan asetil co-A. Propionil co-A
dihasilkan dari 3 asetil co-A.
·
Propionil co-A diubah
menjadi metil malonil co-A
·
Metil malonil
ini akan masuk melalui suksinil co-A menjadi TCA, sehingga energinya juga
berkurang
Lipolisis I : Pembentukan Benda-Benda Keton
·
Ketika kita
makan karbiohidrat, pankreas akan mengeluarkan insulin sehingga glukosa
meningkat. Di dalam hati, glukosa diubah menjadi glikogen. Glikogen mengalami
glikogenolisis menjadi piruvat, kemudin menjadi asetil co-A. Ketika jumlah
asetil co-A berimbang dengan jumlah oxaloacetat, maka mereka akan menjadi asam
sitrat. Namun jika jumlah asetil co-A tidak berimbang dengan jmlah oxaloacetat,
maka akan terbentuk benda keton. Hal ini terjadi ketika metabolisme/degradasi
lipid jauh lebih besar metabolisme/degradasi karbohidrat, terutama di sel hati.
·
Di sel otot,
benda keton merupakan sumber energi pengganti jika tidak ada sumber energi
utama.
·
Oxaloacetat,
Hidroxybutirat, dan Asetone merupakan senyawa keton atau disebut juga dengan
keton body’s.
·
Ketika energi
dari karbohidrat dan protein tidak cukup, maka akan terjadi pembongkaran lipid
yang ada di jaringan adiposa. Sehingga lipolisis meningkat dan glikolisis
menurun. Hal ini menyebabkan jumlah asetil co-A jauh lebih tinggi sehingga
terjadi siklus samping yag menghasilkan keton. Hal ini terjadi di sel hati.
·
Asetil co-A mengalami karboksilasi menjadi malonil co-A
Asetil co-A mengalami karboksilasi menjadi malonil co-A
ACP: Acetyl
Carrier Protein
Pembentukan Asam Lemak
Asetil ACP +
Malonyl ACP dikondensasi menjadi Acetoacety-ACP. Kemudian direduksi dengan
bantuan enzim β keto acyl ACP reduktase menjadi o-3-Hidroxy-butiryl-ACP. Lalu
didehidrasi dan diseduksi lagi.
Pada proses
pemanjangan rantai ini membutuhkan 2 NADPH. Karena terjadi 7 kali pemanjangan,
sehingga dibutuhkan 14 NADPH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar