PARTIKEL
ELEMENTER
A. TEORI
ATOM
Atom adalah partikel
kecil dengan ukuran jari-jari 1 Amstrong. Atom bukanlah partikel elementer.
John Dalton (1766-1844) pada tahun 1803 memberikan gambaran tentang atom
dalam tiga hipotesis. 1) semua materi
dibentuk partikel yang tidak bisadiurai lagi yang disebut atom, 2) atom-atom pada unsur tertentu memiliki
karakter dan massa yang unik, dan 3) ada tiga tipe tipe atom : unsur molekul sederhana dan molekul
komplek.
Joseph Thomson
(1856-1940) ilmuwan berkebangsaan inggris berhasil menguraikan partikel bebas dari atom dalam eksperimen sinar katoda
pada tahun 1897. Fenomena ini membuktikan
bahwa atom memiliki struktur internal bukan partikel titik. Partikel
bebas bermuatan negatif yang ditemukan
Thomson kemudian dinamakan elektron. Partikel inilah yang pertama ditemukan oleh manusia. Thomson mengajukan
model, atom terdiri dari elektron dan partikel
positif lainnya dengan jumlah yang sama dan terdistribusi merata,
sehingga muatan totalnya adalah nol
(netral).
Ernest Rutherford
(1871-1937) dengan eksperimen penghamburan partikel memperoleh kesimpulan bahwa ada partikel proton yang
harus bermuatan positif untuk mengimbangi muatan negatif elektron, sehingga muatan total atom
adalah netral.
James Chadwick
(1891-1974) pada tahun 1932 menemukan netron sebagai salah satu pembuat nukleus. Sehingga model atom digambarkan
bahwa atom memilikointi dengan elektron mengelilingi inti. Kemudian model
seperti ini disempurnakanoleh Niels Bohr dengan mempertimbangkan efek
kuantisasi energi atom.
B. MUNCULNYA
TEORI PARTIKEL ELEMENTER
Proton dan Neutron
dianggap merupakan partikel elementer namun eksperimen-eksperimen yang
melibatkan tumbukan antar proton atau proton dengan elektron dengankecepatan
tinggi menunjukkan bahwa partikel-partikel tersebut tersusun dari
partikel-partikel yang lebih kecil.
Partikel-partikel tersebut diberi nama quark oleh seorang fisikawan
Murray Gell-Mann yang memenangkan hadiah nobel pada tahun 1969.
Terdapat beberapa jenis
quark, dan dipercaya terdapat paling sedikit enam flavor, yang disebut up,
down, stange, charmed, bottom, dan top. Setiap flavor terdiri dari tiga warna,
yakni merah, hijau dan biru. Perlu ditekankan bahwa istilah-istilah seperti
flavor dan khususnya warna hanya
merupakan label atau pengenal saja. Quark jauh lebih kecil dari panjang
gelombang cahaya tampak sehingga tidak akan memiliki warna dalam keadaan yang
sebenarnya. Proton dan netron terdiri dari tiga quark dengan warna yang
berbeda. Proton tersusun atas dua quark up dan satu quark down, sedangkan
netron tersusun dari dua quark down dan satu quark up.
Kalau ternyata proton dan netron
dapat dibagi menjadi partikel-partikel yang lebih elementer. maka partikel
elementer apakah yang merupakan penyusun dasar semua benda disemesta? Oleh
karenanya pencarian partikel elementer akan terus berlangsung.
C. MODEL
STANDAR PARTIKEL ELEMENTER
Sekarang ini, terdapat
16 partikel elementer dalam model standar. Model standar adalah kerangka
bekerja teoritis yang menggambarkan seluruh partikel elementer yang telah
diketahui dan dibuktikan keberadaannya secara eksperimen. Ke 16 partikel
tersebut digambarkan dalam sebuah diagram seperti pada gambar berikut ini.
Partikel elementer
penyusun materi yang berada pada kolom pertama, kedua dan ketiga (12 partikel)
masuk dalam kategori fermion, partikel-partikel tersebut mematuhi kaidah yang
berlaku pada statistika Fermi-Dirac (dikemukakan oleh Enrico Fermi
dan Paul Dirac secara terpisah) diantaranya adalah , memiliki spin kelipatan ½,
mematuhi prinsip eksklusi Pauli dan fungsi gelombangnya bersifat antisimetri.
Sedangkan yang berada pada kolom terakhir (4 partikel) masuk kategori boson.
“Mereka” adalah partikel elementer yang menjadi mediator (perantara) pada
proses terjadinya suatu interaksi dan mematuhi statistika Bose-Einstein
(dikemukakan oleh Satyendra Nath Bose dan Albert Einstein secara terpisah)
diantaranya adalah memiliki spin kelipatan bilangan bulat, tidak mematuhi
prinsip eksklusi Pauli dan fungsi gelombangnya bersifat simetris.
Bagian yang berwarna
ungu adalah partikel yang masuk kategori quark.
Terdapat 6 jenis quark yaitu: up, down, charm, strange, top dan bottom. Murray
Gell-Mann memberi nama partikel tersebut dengan sebutan quark setelah ia
mendengar bunyi bebek (kwork kwork kwork) dan membaca buku karangan James joyce
yang berjudul Finnegans Wake yang didalamnya terdapat
kata quark.
Di alam semesta, quark
tidak ditemukan “seorang diri” melainkan berada secara bersama dalam suatu
partikel komposit bernama hadron. Salah satu jenis partikel hadron adalah
proton. Bagian yang berwarna hijau adalah partikel yang masuk kategori lepton.
Terdapat 6 jenis lepton yaitu: electron, electron neutrino, muon, muon neutrino,
tauon, dan tauon neutrino.
Kata Lepton berasal
dari bahasa yunani, leptos yang artinya tipis. Pada awalnya partikel elementer
jenis ini dinamakan lepton oleh Léon Rosenfeld pada tahun 1948 karena memiliki
massa yang sangat kecil. Saat itu, baru electron dan muon yang diketahui
keberadaannya dan massa keduanya sangat kecil dibandingkan dengan massa proton.
Namun saat tauon ditemukan sekitar tahun 1970, ternyata massanya hampir 2 kali
massa proton. Tetapi penamaan lepton tetap dipertahankan.
Bagian yang berwarna
merah adalah partikel yang masuk kategori boson. Terdapat 4 jenis boson yaitu photon, gluon,
Z-boson dan W-boson. Keempatnya merupakan mediator pada interaksi fundamental dalam
fisika. Photon adalah mediator pada interaksi elektromagnetik; gluon adalah
mediator pada interaksi kuat dan Z-boson dan W-boson adalah mediator pada
interaksi lemah.
Terdapat empat
interaksi fundamental dalam fisika, tiga diantaranya sudah disebutkan diatas
dan yang keempat adalah interaksi gravitasi. Saat mempelajari partikel
elementer, interaksi gravitasi diabaikan karena pengaruhnya sangat kecil dan
dapat diabaikan. Analoginya adalah sama seperti saat kita mengabaikan gesekan
udara pada waktu menghitung energi mekanik dari batu yang dijatuhkan dari
ketinggian tertentu diatas permukaan bumi.
DAFTAR
PUSTAKA
Mulyono, Agus. Partikel Elementer dan Interaksi Ilmiah. (Online), (http://saintek.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Partikel-Elementer-dan-Interaksi-Alamiah.pdf,
diakses pada 18 Mei 2014).
Rahmawati, Dina. 2010. Partikel Elementer. (Online), (http://www.fisikanet.lipi.go.id, diakses 18 Mei 2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar