KONSEP
PRODUKTIVITAS EKOLOGI
Konsep
Produktivitas Ekologi
Ekologi adalah ilmu
pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya. Di dalam
ekologi terdapat konsep produktivitas ekologi yang berhubungan dengan energi,
yaitu energi yang memasuki permukaan bumi sebagai sinar yang diimbangi dengan
energi yang meninggalkan permukaan bumi.
Konsep produktivitas ekologi dapat dibagi menjadi:
a.
Produktivitas primer atau dasar dari
suatu ekosistem yang didefinisikan sebagai laju energi pancaran yang disimpan
melalui proses fotosintesis atau khemosintesis organisme-organisme produsen
yang dapat digunakan sebagai bahan pangan. Dalam peristiwa pembentukan energi tersebut dibedakan
menjadi empat langkah, yaitu:
1. Produktivitas
primer kotor disebut juga dengan laju total dari fotosintesis
2. Produktivitas
primer bersih, yaitu laju penyimpanan bahan organik di dalam jaringan-jaringan
tumbuhan kelebihannya dari respirasi selama jangka waktu pengukuran
3. Produktivitas
komunitas bersih adalah laju penyimpanan bahan organik yang tidak digunakan
oleh organisme heterotrof
4. Produktivitas
sekunder adalah laju penyimpanan energi pada tingkat konsumen. Produktivitas
ini dapat dikatakan sudah bukan termasuk produktivitas primer karena
produktivitas ini dilakukan oleh konsumen atau organisme heterotrof dan
dekomposer.
b.
Produktivitas Sekunder
Energi makanan yang tersedia bagi konsumen merupakan produktivitas primer.
Energi tersebut tidak berarti bahwa energi yang tersedia dapat dimanfaatkan
secara keseluruhan oleh konsumen. Dekomposer dan konsumer
bergantung pada energi yang awalnya masuk ke ekosistem melalui produser.
Berikut akan diberikan beberapa contoh :
a.
Tumbuhan.
Tidak semua bagian tumbuhan dimakan oleh hewan, tetapi ada bagian yang tidak
dimakan, seperti : kayu dan cabang. Dalam kayu terkandung energi tetapi
tidak dimakan oleh herbivora.
b. Ulat hanya memakan daun yang memiliki umur tertentu.
c. Burung memakan biji-bijian atau buah saja.
d. Hewan ternak hanya akan memakan bagian rumput yang masih muda dan
daun-daunnya saja.
Laju penyimpanan materi organik
oleh konsumen disebut sebagai produktivitas sekunder. Untuk produktivitas
sekunder tidak dibedakan menjadi produktivitas bersih dan produktivitas
kasar, karena konsumen hanya menggunakan energi makanan yang dihasilkan oleh
produsen, kemudian mengubahnya menjadi jaringan tubuh konsumen dengan satu
proses yang menyeluruh. Jumlah energi yang mengalir dalam aras heterotrofik
adalah analog dengan produksi kasar pada aras autotrofik, dan ini disebut asimilasi.
Produktivitas sekunder dapat
digunakan sebagai sumber protein hewani bagi manusia. Manusia di dalam hidupnya tidak hanya memerlukan karbohidrat saja, tetapi
juga memerlukan protein serta lipida. Keperluan terhadap protein dan
lipida tersebut harus dicukupinya melalui produktivitas sekunder. Protein
dan lipida nabati saja tidak akan mencukupi bagi keperluan manusia, bahkan
manusia memerlukan asam amino tertentu yang tidak terdapat dalam tubuh
tumbuhan, tetapi hanya terdapat pada tubuh hewan. Dengan demikian, untuk
memenuhi kebutuhan hidup maka manusia tidak hanya memakan nasi dan sayur
saja, tetapi juga butuh daging, buah-buahan dan lain sebagainya. Jadi
produktivitas sekunder juga mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia.
Contoh
Produktivitas Ekologi
Sebuah studi tentang
Silver Springs di Florida memberikan suatu contoh tentang pendekatan ekosistem
pada analisis aliran energi. analisis trofik level dari aliran energi di Root
Spring, pada suatu musim semi yang dingin di Massachusetts, menunjukkan satu
perbedaan besar dengan yang ada di Silver Spring. Odum melaporkan, hanya ada
sekitar 32% di Silver Springs dan kebanyakan nilainya sekitar seperlima dari
yang dilaporkan untuk Root Springs.
Pertanian merupakan
salah satu contoh produktivitas ekologi. Dari tumbuhan padi, manusia hanya
memanfaatkan bijinya sehingga dapat diolah menjadi beras dan dapat digunakan
sebagai bahn pangan. Sedangkan untuk batang dan daun tumbuhan padi dapat
digunakan sebagai bahan pangan untuk hewan herbivora, misalnya sapi, kambing,
kerbau, dll.
DAFTAR PUSTAKA
McNaughton, S.J dan Wolf, Larry L.;alih bahasa,
Sunaryo Pringgoseputro. 1990. Ekologi Umum
edisi kedua. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Odum, Eugene P; alih bahasa, Samingan Tjahjono.
1993. Dasar-Dasar Ekologi edisi tiga. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Cecep. 2012. “Konsep Produktivitas”. cecep-cafast.blogspot.com/2012/10/konsep-produktivitas.html
diakses 24 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar