Senin, 08 Desember 2014

KONSEP PRODUKTIVITAS EKOLOGI

 Konsep Produktivitas Ekologi
Ekologi adalah ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya. Di dalam ekologi terdapat konsep produktivitas ekologi yang berhubungan dengan energi, yaitu energi yang memasuki permukaan bumi sebagai sinar yang diimbangi dengan energi yang meninggalkan permukaan bumi.  Konsep produktivitas ekologi  dapat dibagi menjadi:
a.       Produktivitas primer atau dasar dari suatu ekosistem yang didefinisikan sebagai laju energi pancaran yang disimpan melalui proses fotosintesis atau khemosintesis organisme-organisme produsen yang dapat digunakan sebagai bahan pangan.  Dalam peristiwa pembentukan energi tersebut dibedakan menjadi empat langkah, yaitu:
1.      Produktivitas primer kotor disebut juga dengan laju total dari fotosintesis
2.      Produktivitas primer bersih, yaitu laju penyimpanan bahan organik di dalam jaringan-jaringan tumbuhan kelebihannya dari respirasi selama jangka waktu pengukuran
3.      Produktivitas komunitas bersih adalah laju penyimpanan bahan organik yang tidak digunakan oleh organisme heterotrof
4.      Produktivitas sekunder adalah laju penyimpanan energi pada tingkat konsumen. Produktivitas ini dapat dikatakan sudah bukan termasuk produktivitas primer karena produktivitas ini dilakukan oleh konsumen atau organisme heterotrof dan dekomposer.
b.      Produktivitas Sekunder
Energi makanan yang tersedia bagi konsumen merupakan produktivitas primer. Energi tersebut tidak berarti bahwa energi yang tersedia dapat dimanfaatkan secara keseluruhan oleh konsumen. Dekomposer dan konsumer bergantung pada energi yang awalnya masuk ke ekosistem melalui produser.
Berikut akan diberikan beberapa contoh :
a.       Tumbuhan. Tidak semua bagian tumbuhan dimakan oleh hewan, tetapi ada bagian yang tidak dimakan, seperti :  kayu dan cabang. Dalam kayu terkandung energi tetapi tidak dimakan oleh herbivora.
b.      Ulat hanya memakan daun yang memiliki umur tertentu.
c.       Burung memakan biji-bijian atau buah saja.
d.      Hewan ternak hanya akan memakan bagian rumput yang masih muda dan daun-daunnya saja.
Laju penyimpanan materi organik oleh konsumen disebut sebagai produktivitas sekunder. Untuk produk­tivitas sekunder tidak dibedakan menjadi  produktivitas bersih dan produktivitas kasar, karena konsumen hanya meng­gunakan energi makanan yang dihasilkan oleh produsen, kemudian mengubahnya menjadi jaringan tubuh konsumen dengan satu proses yang menyeluruh.  Jumlah energi yang mengalir dalam aras hetero­trofik adalah analog dengan produksi kasar pada aras autotrofik, dan ini disebut  asimilasi.
Produktivitas sekunder dapat digunakan sebagai sumber protein hewani bagi manusia.  Manusia di dalam hidupnya tidak hanya memerlukan karbohidrat saja, tetapi juga memerlukan protein serta lipida.  Keperluan terhadap protein dan lipida tersebut harus dicukupinya melalui produktivitas sekunder.  Protein dan lipida nabati saja tidak akan mencukupi bagi keperluan manusia, bahkan manusia memerlu­kan asam amino tertentu yang tidak terdapat dalam tubuh tumbuhan, tetapi hanya terdapat pada tubuh hewan. Dengan demikian, untuk memenuhi kebutuhan hidup  maka manusia tidak hanya memakan nasi dan sayur saja, tetapi juga butuh daging, buah-buahan dan lain sebagainya. Jadi produktivitas sekunder juga mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia.
 
Contoh Produktivitas Ekologi
Sebuah studi tentang Silver Springs di Florida memberikan suatu contoh tentang pendekatan ekosistem pada analisis aliran energi. analisis trofik level dari aliran energi di Root Spring, pada suatu musim semi yang dingin di Massachusetts, menunjukkan satu perbedaan besar dengan yang ada di Silver Spring. Odum melaporkan, hanya ada sekitar 32% di Silver Springs dan kebanyakan nilainya sekitar seperlima dari yang dilaporkan untuk Root Springs.
Pertanian merupakan salah satu contoh produktivitas ekologi. Dari tumbuhan padi, manusia hanya memanfaatkan bijinya sehingga dapat diolah menjadi beras dan dapat digunakan sebagai bahn pangan. Sedangkan untuk batang dan daun tumbuhan padi dapat digunakan sebagai bahan pangan untuk hewan herbivora, misalnya sapi, kambing, kerbau, dll.






DAFTAR PUSTAKA

McNaughton, S.J dan Wolf, Larry L.;alih bahasa, Sunaryo Pringgoseputro. 1990. Ekologi Umum edisi kedua. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Odum, Eugene P; alih bahasa, Samingan Tjahjono. 1993. Dasar-Dasar Ekologi edisi tiga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Cecep. 2012. “Konsep Produktivitas”. cecep-cafast.blogspot.com/2012/10/konsep-produktivitas.html diakses 24 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar