Selasa, 09 Desember 2014

KEBUTUHAN MAKANAN UNTUK BERBAGAI GOLONGAN UMUR


        Makanan dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan energi dan untuk pertumbuhan serta pemeliharaan tubuh. Meskipun semua orang membutuhkan makanan, namun kebutuhan makanan setiap orang berbeda. Karena itulah diperlukan dalam mengatur menu makanan agar hidangan yang kita makan merupakan makanan yang beragam dan berimbang sesuai kebutuhan gizi bagi tubuh.
1. Makanan untuk Bayi
        Makanan yang paling baik untuk bayi adalah Air Susu Ibu (ASI). Selama 6 bulan bayi sebaiknya hanya mendapatkan ASI sebagai makanannya, sebab di dalam ASI terdapat semua zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Selain itu, ASI juga mengandung zat yang dapat melindungi tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap berbagai macam penyakit.
        Setelah 6 bulan, bayi dapat diberikan makanan atau susu tambahan yang teksturnya lembut dan halus. Hal ini bertujuan agar bayi mengenal makanan tertentu sebelum dia tumbuh dewasa. Apabila makanan padat terlambat diberikan, besar kemungkinan bayi menunjukkan penolakan terhadap makanan padat tertentu. Makanan yang dapat diberikan antara lain, buah-buahan yang dihaluskan, bubur dicampur dengan sayur yang dihaluskan atau ikan yang dihaluskan, nasi tim untuk bayi berumur lebih dari 10 bulan.
2. Makanan untuk Anak Prasekolah
        Anak prasekolah adalah anak yang berumur 1-3 tahun dan anak-anak golongan umur 4-6 tahun. mebiasakan anak-anak untuk makan makanan yang sehat dan bergizi merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan seorang ibu. Tentu saja makanan tersebut adalah makanan yang mudah dicerna oleh lambung. Tujuannya agar nanti setelah dia dewasa tidak suka memilih-milih makanan tertentu saja. Sebagaimana kita ketahui, bahwa anak-anak sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit infeksi, sehingga kesehatannya perlu dijaga.
        Makanan tambahan yang diberikan pada pagi hari antara jam 10.00-11.00 dan sore hari antara jam 16.00-17.00 kepada anak-anak sangat bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan energi dan protein tubuh mereka. Apabila kebutuhan makan anak dapat terpenuhi, maka daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi juga dapat meningkat. Denag demikian perkembangan dan pertumbuhan anak dapat berjalan dengan normal dan hal ini dapat terlihat pada pertambahan berat badan sesuai dengan pertambahan umurnya.
3. Kabutuhan Makan Anak Sekolah
         Anak pada masa ini berumur sekitar 7-12 tahun. Kebutuhan makan anak pada usia ini tergolong perlu mendapatkan perhatian karena anak mulai mempunyai kesibukannya sendiri. Sekolah, bermain, dan kegiatan lainnya. Disamping itu, orang tua perlu mengajarkan tanggung jawab kepada anak terhadap kesehatannya sendiri.
         Minat makan anak sangat dipengaruhi oleh emosinya. Biasanya anak lebih suka jajan diluar ketimbang makan di rumah. Oleh karenaya faktor kebiasaan makan dan pengetahuan tentang gizi makanan sedikit banyak perlu disalurkan kepada agar anak tidak sering jajan sembarangan. 
4. Periode Remaja
          Bagi wanita kebutuhan makanan (per kg berat badan) khususnya makanan sumber protein lebih cepat meningkat dibandingkan pria remaja dan mencapai maksimum pada umur 12 tahun. Pada pria remaja kebutuhan maksimum per kg berat badan dicapai pada umur 15 tahun. Kebutuhan makanan pria remaja lebih besar dibandingkan dengan wanita remaja. Tetapi kebutuhan unsur besi pada wanita lebih besar dibandingkan dengan pria. Hal ini disebabkan karena pada wanita remaja mengalami menstruasi. Pada saat menstruasi, wanita mengeluarkan banyak darah sehingga wanita membutuhkan zat besi untuk menggantikan darah yang hilang bersama darah menstruasi. Bahan makanan yang mengandung banyak unsur besi antara lain, hati, usus, kuning telur, bayam, pepaya, tempe, teri, dll.
5. Dewasa
          Kebutuhan energi rata-rata untuk pria dewasa adalah:
- bekerja berat                           3000 kal/hari
- bekerja sedang                        2600 kal/hari
- bekerja ringan                         2200 kal/hari  
         Kebutuhan energi rata-rata wanita dewasa adalah:
- bekerja berat                           2400 kal/hari
- bekerja sedang                        2000 kal/hari
- bekerja ringan                         1700 kal/hari
        Adapun berat badan ideal dapat dihitung dengan rumus:
                        90/100 x (tinggi badan - 100) + 100 =








Daftar Pustaka
Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, F.M. Titin. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas
             Indonesia (UI-Press)


METABOLIT SEKUNDER TANAMAN MAWAR DAN MELATI

METABOLIT SEKUNDER TANAMAN MAWAR DAN MELATI

A.    TANAMAN MAWAR
Mawar memiliki nama latin Rosa canina. Tanaman ini biasa digunakan sebagai tanaman hias yang menghasilkan bunga dengan warna-warni serta aroma wangi. Mawar termasuk tanaman yang dapat hidup di daerah tropis, dataran tinggi maupun dataran rendah. Entah sejak kapan, bunga mawar sering dijadikan sebagai lambang cinta. Terutama mawar merah. Di Indonesia sendiri bunga mawar digunakan untuk berbagai keperluan dari mulai bunga hias, bunga meja atau bunga tabur.
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), mawar diklasifasikan sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Rosales
Famili              : Rosaceae (suku mawar-mawaran)
Genus              : Rosa
Spesies            : Rosa chinensis Jacq
            Mawar memiliki bagian tubuh tumbuhan yang terdiri dari bunga, daun, batang, dan akar. Dari semua bagian tanaman terseut memiliki metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Namun yang paling sering digunakan atau yang lebih populer adalah bgian bunga. Bunga mawar ini memiliki rasa manis dan bersifat hangat.
Mawar memiliki berbagai macam senyawa metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder merupakan sumber bahan kimia yang tidak akan pernah habis, sebagai sumber inovasi dalam penemuan dan pengembangan obat-obat baru ataupun untuk menujang berbagai kepentingan industri. Disetiap bagian tumbuhan dapat menghasilkan senyawa metabolit sekunder.
1.      Bunga
a.       Minyak atsiri
Mawar mengandung minyak yang merupakan salah satu jenis minyak atsiri. Minyak atsiri ini diperoleh sebagai hasil dari proses penyulingan dan penguapan lumatan daun-daun mahkota bunga mawar. Minyak ini banyak mengandung senyawa dengan berbagai manfaatnya. Geraniol dan limonene berfungsi sebagai antiseptik, pembunuh jamur candida albican penyebab keputihan dan menambah daya tahan tubuh. Minyak atsiri mawar juga mengandung sitral. Sitral merupakan senyawa yang sering dipergunakan di dalam industri parfum untuk mendapatkan efek citrus yang diperlukan, selain itu sitral juga memiliki fungsi sebagai anti-mikrobia dan mampu menimbulkan efek pheromone pada serangga. Sitronelal atau rhodinal atau 3,7-dimethyloct-6-en-1-al (C10H18O) adalah monoterpenoid, komponen utama dalam campuran senyawa kimia terpenoid yang memberikan minyak sereh wangi yang khas. Geraniol adalah monoterpenoid dan alkohol. Ini adalah bagian utama dari minyak mawar, Palmarosa minyak, dan minyak sereh (jenis Jawa). Hal ini juga terjadi dalam jumlah kecil di geranium, lemon, dan banyak minyak esensial lainnya. Tampaknya sebagai minyak jelas pucat kuning yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik yang paling umum. Memiliki bau mawar sehingga umumnya digunakan dalam parfum.
b.      Vitamin C
Di dalam mawar terdapat kandungan vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi kolagen yang berperan menjaga elastisitas dan kelembaban kulit. Sehingga beberapa orang memanfaatkan mawar sebagai perawat kecantikan, yaitu dengan menggunakan air mawar. Selain itu vitamin C juga bagus untuk daya tahan tubuh.
c.       Antosian
Menurut Izky (2009) di dalam Bunga mawar terdapat Antosian yang merupakan salah satu zat pewarna alami berwarna kemerah-merahan yang larut dalam air dan tersebar luas di dunia tumbuh-tumbuhan. Zat warna ini banyak diisolasi untuk digunakan dalam  beberapa bahan olahan, makanan maupun minuman. Pada kondisi asam, antosianin akan lebih stabil dibandingkan dengan pada kondisi basa atau netral. Antosianin juga tergolong senyawa flavonoid yang memiliki fungsi sebagai antioksidan alami. Selain itu, antosianin mampu menghentikan reaksi radikal bebas dengan menyumbangkan hidrogen atau elektron pada radikal bebas dan menstabilkannya. Hal tersebut dikarenakan terdapatnya 2 cincin benzena yang dihubungkan dengan 3 atom C dan dirapatkan oleh 1 atom O sehingga terbentuk  cincin diantara 2 cincin benzena pada antosianin.
2.      Akar dan Daun
a.       Saponin
Saponi merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan non-gula (aglikon). Saponin ini terdiri dari dua kelompok: saponin triterpenoid dan saponin steroid. Saponin banyak digunakan dalam kehidupan manusia, salah satunya terdapat dalam lerak yang digunakan untuk bahan pencuci kain (batik) dan sebagai shampo. Saponin dapat diperoleh dari tumbuhan melalui ekstraksi.
b.      Tanin
Tanin adalah suatu senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang bereaksi dengan dan menggumpalkan protein, atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk asam amino dan alkaloid. Senyawa-senyawa tanin ditemukan pada banyak jenis tumbuhan. berbagai senyawa ini berperan penting untuk melindungi tumbuhan dari pemangsaan oleh herbivora dan hama, serta dalam pengaturan pertumbuhan. Tanin yang terkandung dalam buah muda menimbulkan rasa kelat (sepat). perubahan-perubahan yang terjadi pada senyawa tanin bersama berjalannya waktu berperan penting dalam proses pemasakan buah. Tanin terutama dimanfaatkan orang untuk menyamak kulit agar awet dan mudah digunakan. Tanin diketahui mempunyai beberapa khasiat, yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan antioksidan.


B.     TANAMAN MELATI
Melati merupakan tumbuhan yang berasal dari India khususnya, Asia pada umunya. Di Italia, melati Casablanca (jasminum offcinalle) yang disebut Spanish Jasmine ditanam tahun 1662 untuk dijadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melati putih (J. sambac ) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de Medici. Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh nusantara.
Melati dapat ditemukan di daerah tropis dengan berbagai macam jenisnya. Namun yang paling umum adalah jenis Jasminum sambac. Melati memiliki klasifikasi tumbuhan seperti berikut:
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi         : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Ordo                : Oleales
Famili              : Oleaceae
Genus              : Jasminum
Spesies            : Jasminum sambac (L) W. Ai
Tumbuhan melati umunya dijadikan tanaman hias karena bunganya yang putih. Siapa sangka kalau bunga berwarna putih ini mengandung banyak khasiat obat. Bunga dan daun untuk influenza, sakit kepala, diare, cacingan, radang mata merah, air susu ibu (ASI) berlebih, jerawat, biduran,bengkak karena gigitan binatang, dan sesak  asma. Akarnya untuk mengatasi insomnia (sulit tidur), luka terpukul, keseleo,menghilangkan sakit pada tulang patah, sakit gigi, sakit kepala dan cacingan. Selain itu bunga melati juga bermanfaat sebagai bunga tabor, bahan industri minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campur atau pengharum teh.
Senyawa yang terkandung dalam tanaman melati antara lain :
1.      Bunga
a.       Minyak atsiri
Melati mengandung minyak yang merupakan salah satu jenis minyak atsiri. Minyak atsiri ini diperoleh sebagai hasil dari proses penyulingan dan penguapan lumatan daun-daun mahkota bunga melati. Minyak ini banyak mengandung senyawa dengan berbagai manfaatnya. Geraniol dan limonene berfungsi sebagai antiseptik, pembunuh jamur candida albican penyebab keputihan dan menambah daya tahan tubuh. Minyak atsiri melati juga mengandung sitral. Sitral merupakan senyawa yang sering dipergunakan di dalam industri parfum untuk mendapatkan efek citrus yang diperlukan, selain itu sitral juga memiliki fungsi sebagai anti-mikrobia dan mampu menimbulkan efek pheromone pada serangga.
b.      Asam benzoat
Asam benzoat C7H6O2 (atau C6H5COOH), adalah padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana. Nama asam ini berasal dari gum benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan satu-satunya sumber asam benzoat. Asam lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan. Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan kimia lainnya. Pada bunga melati ini terdapat asam benzoat yang berasal dari alam. Sehingga bunga melati dapat digunakan untuk pengawet alami. Kegunaan bahan pengawet Asam Benzoat dan Benzoat adalah mencegah jamur dan ragi tumbuh.
c.       Sesquirpen
Seskuiterpen adalah komponen utama dari minyak menguap atau minyak atsiri. Minyak menguap ini diperoleh dari daun atau jaringan-jaringan tertentu dari tumbuh-tumbuhan atau pohon-pohonan. Minyak atsiri adalah bahan yang mudah menguap, sehingga ia mudah dipisahkan dari bahan-bahan lain yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan. Salah satu cara yang paling popular untuk memisahkan minyak atsiri dari jaringan tumbuh-tumbuhan ialah penyulingan. Senyawa-senyawa di dan triterpen tidak dapat diperoleh dengan jalan destilasi uap, tapi diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dan tanaman karet atau resin dengan jalan isolasi serta metoda pemisahan tertentu.
2.      Daun
a.      Alkaloid merupakan senyawa organik bahan alam yang terbesar jumlahnya dalam dunia tumbuhan. Harborne dan Turner (1984) mengungkapkan bahwa tidak satupun definisi alkaloid yang memuaskan, tetapi umumnya alkaloid adalah senyawa metabolit sekunder  yang bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom Nitrogen, biasanya dalam cincin heterosiklik dan bersifat aktif biologis menonjol. Struktur alkaloid beraneka ragam dari yang sederhana sampai yang rumit, dari efek biologisnya yang menyegarkan tubuh sampai toksik.
b.      Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang banyak terdapat di alam. Senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat warna merah, ungu, biru dan sebagai zat warna kuning dalam tumbuhan. Sebagian flavonoid yang terdapat pada tumbuhan terikat pada molekul gula sebagai glikosida dan dalam bentuk campuran. Jarang sekali dijumpai dalam bentuk senyawa tunggal. Disamping itu sering ditemukan campuran yang terdiri dari flavonoid yang khas. Misalnya antosianin dalam mahkota bunga yang berwarna merah, hampir disertai oleh flavon atau flavonol yang tidak berwarna. Glikosida flavonoid digunakan untuk menguatkan susunan kapiler, menurunkan permeabilitas dan fragilitas pembuluh darah.
c.       Steroid adalah suatu kelompok senyawa yang mempunyai kerangka dasar siklopentanaperhidrofenantrena, mempunyai empat cincin terpadu.senyawa-senyawa ini mempunyai efek fisiologi tertentu. Beberapa steroid penting adalah kolesterol dimana steroid hewan yang terdapat paling meluas dan dijumpai pada hampir semua jaringan hewan. Suatu steroid yang berkaitan dengan kolesterol yaitu 7-dehidrokolesterol yang dijumpai dalam kulit diubah menjadi vitamin D bila disinari dengan cahaya ultraviolet.
























DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2011. “Mawar”. (Online).(http://infokebun.wordpress.com/tag/mawar/, diakses pada hari Rabu, 16 April 2014)
Admin. 2012. “Kandungan Bunga Mawar”. (Online). (http://www.idsehat.com/2012/12/kandungan-bunga-mawar.html, diakses pada hari Kamis, 17 April 2014)
Admin. 2014. “Manfaat dan Khasiat Bunga Mawar untuk Kesehatan”. (Online). (http://caramengobatiku.blogspot.com/2014/03/manfaat-dan-khasiat-bunga-mawar-untuk-kesehatan.html, diakses pada hari Rabu . 16 April 2014)
Admin. 2014. “Manfaat Bunga Melati untuk Kesehatan”. (http://manfaatbuahdaun.blogspot.com/2014/01/manfaat-bunga-melati-untuk-kesehatan.html, diakses pada hari Rabu, 16 April 2014)
El-Muhammad, Raina. 2013. “Tumbuhan Mawar”. (Online). (http://macamtumbuh-tumbuhan.blogspot.com/2013/03/tumbuhan-mawar.html, diakses pada hari Kamis, 17 April 2014)
Halimahtusaidah, Diah. 2012. “Farmakologi Flos Smkf Ypf”. (Online). (diahhalimatusaidah.blogspot.com/2012/05/farmakologi-flos-smkf-ypf.html, diakses pada hari Kamis, 17 April 2014)
Pratama, Rezki. 2010. Identifikasi Senyawa Organik Bahan Alam pada Tumbuhan (Daun) Melati. Paper Praktikum Kimia Organik. Jurusan Kimia. Universitas Negeri Padang. Tidak dipublikasikan.
Ritonga, Rizka. 2013. “Senyawa Metabolit”. (Online). (http://rizkaritonga.blogspot.com/2013/04/bab-i-pendahuluan-senyawa-metabolit.html, diakses pada hari Rabu, 16 April 2014)


Senin, 08 Desember 2014

PARTIKEL ELEMENTER

A.    TEORI ATOM
Atom adalah partikel kecil dengan ukuran jari-jari 1 Amstrong. Atom bukanlah partikel elementer. John Dalton (1766-1844) pada tahun 1803 memberikan gambaran tentang atom dalam  tiga hipotesis. 1) semua materi dibentuk partikel yang tidak bisadiurai lagi yang disebut atom, 2)  atom-atom pada unsur tertentu memiliki karakter dan massa yang unik, dan 3) ada tiga tipe tipe  atom : unsur molekul sederhana dan molekul komplek.
Joseph Thomson (1856-1940) ilmuwan berkebangsaan inggris berhasil menguraikan partikel  bebas dari atom dalam eksperimen sinar katoda pada tahun 1897. Fenomena ini membuktikan  bahwa atom memiliki struktur internal bukan partikel titik. Partikel bebas bermuatan negatif  yang ditemukan Thomson kemudian dinamakan elektron. Partikel inilah yang pertama  ditemukan oleh manusia. Thomson mengajukan model, atom terdiri dari elektron dan partikel  positif lainnya dengan jumlah yang sama dan terdistribusi merata, sehingga muatan totalnya  adalah nol (netral).
Ernest Rutherford (1871-1937) dengan eksperimen penghamburan partikel memperoleh  kesimpulan bahwa ada partikel proton yang harus bermuatan positif untuk mengimbangi muatan  negatif elektron, sehingga muatan total atom adalah netral.
James Chadwick (1891-1974) pada tahun 1932 menemukan netron sebagai salah satu pembuat  nukleus. Sehingga model atom digambarkan bahwa atom memilikointi dengan elektron mengelilingi inti. Kemudian model seperti ini disempurnakanoleh Niels Bohr dengan mempertimbangkan efek kuantisasi energi atom.

B.     MUNCULNYA TEORI  PARTIKEL ELEMENTER
Proton dan Neutron dianggap merupakan partikel elementer namun eksperimen-eksperimen yang melibatkan tumbukan antar proton atau proton dengan elektron dengankecepatan tinggi menunjukkan bahwa partikel-partikel tersebut tersusun dari partikel-partikel yang lebih kecil.  Partikel-partikel tersebut diberi nama quark oleh seorang fisikawan Murray Gell-Mann yang memenangkan hadiah nobel pada tahun 1969.
Terdapat beberapa jenis quark, dan dipercaya terdapat paling sedikit enam flavor, yang disebut up, down, stange, charmed, bottom, dan top. Setiap flavor terdiri dari tiga warna, yakni merah, hijau dan biru. Perlu ditekankan bahwa istilah-istilah seperti flavor dan khususnya warna hanya  merupakan label atau pengenal saja. Quark jauh lebih kecil dari panjang gelombang cahaya tampak sehingga tidak akan memiliki warna dalam keadaan yang sebenarnya. Proton dan netron terdiri dari tiga quark dengan warna yang berbeda. Proton tersusun atas dua quark up dan satu quark down, sedangkan netron tersusun dari dua quark down dan satu quark up.
Kalau ternyata proton dan netron dapat dibagi menjadi partikel-partikel yang lebih elementer. maka partikel elementer apakah yang merupakan penyusun dasar semua benda disemesta? Oleh karenanya pencarian partikel elementer akan terus berlangsung.

C.     MODEL STANDAR PARTIKEL ELEMENTER
Sekarang ini, terdapat 16 partikel elementer dalam model standar. Model standar adalah kerangka bekerja teoritis yang menggambarkan seluruh partikel elementer yang telah diketahui dan dibuktikan keberadaannya secara eksperimen. Ke 16 partikel tersebut digambarkan dalam sebuah diagram seperti pada gambar berikut ini.
Partikel elementer penyusun materi yang berada pada kolom pertama, kedua dan ketiga (12 partikel) masuk dalam kategori fermion, partikel-partikel tersebut mematuhi kaidah yang berlaku pada statistika Fermi-Dirac (dikemukakan oleh Enrico Fermi dan Paul Dirac secara terpisah) diantaranya adalah , memiliki spin kelipatan ½, mematuhi prinsip eksklusi Pauli dan fungsi gelombangnya bersifat antisimetri. Sedangkan yang berada pada kolom terakhir (4 partikel) masuk kategori boson. “Mereka” adalah partikel elementer yang menjadi mediator (perantara) pada proses terjadinya suatu interaksi dan mematuhi statistika Bose-Einstein (dikemukakan oleh Satyendra Nath Bose dan Albert Einstein secara terpisah) diantaranya adalah memiliki spin kelipatan bilangan bulat, tidak mematuhi prinsip eksklusi Pauli dan fungsi gelombangnya bersifat simetris.
Bagian yang berwarna ungu adalah partikel yang masuk kategori quark. Terdapat 6 jenis quark yaitu: up, down, charm, strange, top dan bottom. Murray Gell-Mann memberi nama partikel tersebut dengan sebutan quark setelah ia mendengar bunyi bebek (kwork kwork kwork) dan membaca buku karangan James joyce yang berjudul Finnegans Wake yang didalamnya terdapat kata quark.
Di alam semesta, quark tidak ditemukan “seorang diri” melainkan berada secara bersama dalam suatu partikel komposit bernama hadron. Salah satu jenis partikel hadron adalah proton. Bagian yang berwarna hijau adalah partikel yang masuk kategori lepton. Terdapat 6 jenis lepton yaitu: electron, electron neutrino, muon, muon neutrino, tauon, dan tauon neutrino.
Kata Lepton berasal dari bahasa yunani, leptos yang artinya tipis. Pada awalnya partikel elementer jenis ini dinamakan lepton oleh Léon Rosenfeld pada tahun 1948 karena memiliki massa yang sangat kecil. Saat itu, baru electron dan muon yang diketahui keberadaannya dan massa keduanya sangat kecil dibandingkan dengan massa proton. Namun saat tauon ditemukan sekitar tahun 1970, ternyata massanya hampir 2 kali massa proton. Tetapi penamaan lepton tetap dipertahankan.
Bagian yang berwarna merah adalah partikel yang masuk kategori boson. Terdapat 4 jenis boson yaitu photon, gluon, Z-boson dan W-boson. Keempatnya merupakan mediator pada interaksi fundamental dalam fisika. Photon adalah mediator pada interaksi elektromagnetik; gluon adalah mediator pada interaksi kuat dan Z-boson dan W-boson adalah mediator pada interaksi lemah.
Terdapat empat interaksi fundamental dalam fisika, tiga diantaranya sudah disebutkan diatas dan yang keempat adalah interaksi gravitasi. Saat mempelajari partikel elementer, interaksi gravitasi diabaikan karena pengaruhnya sangat kecil dan dapat diabaikan. Analoginya adalah sama seperti saat kita mengabaikan gesekan udara pada waktu menghitung energi mekanik dari batu yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu diatas permukaan bumi.




DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, Agus. Partikel Elementer dan Interaksi Ilmiah. (Online), (http://saintek.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Partikel-Elementer-dan-Interaksi-Alamiah.pdf, diakses pada 18 Mei 2014).
Rahmawati, Dina. 2010. Partikel Elementer. (Online), (http://www.fisikanet.lipi.go.id, diakses 18 Mei 2014).











METABOLISME LIPID






Metabolisme Eksternal
Ø  Di dalam Mulut
Di dalam mulut yang dicerna adalah amilum, yaitu amilosa dan amilopektin. Enzim yang membantu proses pencernaan di mulut adalah enzim α-amilase yang terdapat pada kelenjar saliva. Reaksi yang terjadi adlah reaksi hidrolisis (penambahan air). pH di dalam mulut sekitar 6,4 sehingga cenderung netral.
Ø  Di dalam Lambung
Di dalam lambung terjadi pencernaan protein. Lambung dapat mengeluarkan asam lambung yang bersifat sangan asam dengan pH 1-2. Asam lambung akan mengaktifkan enzim pepsinogen sehingga dapat menjadi enzim pepsin (peptidase).
Ø  Di dalam Usus
Pencernaan yang terjadi di usus lebih optimal mencerna lipid. Lipid terdiri dari fosfat, asam lemak, dan gliserol. Usus memiliki pH netral. Jadi, makanan yang berasal dari lambung yang tadinya bersifat asam akan di netralkan di usus. Enzim lipase dikeluarkan oleh pankreas yang digunakan untuk menetralkan pH makanan dari lambung. Setelah lipid dicerna odi dalam usus, hasilnya akan di bawa oleh darah ke seluruh sel untuk mengalami proses metabolisme lipid.
Sumber lemak:
1.      Makanan
2.      Biosintesis de novo: jaringan adiposa
3.      Simpanan tubuh adiposit
Pada saat lemak dicerna, untuk membawa lipid tersebut diperlukan cairan empedu. Fungsi cairan empedu adalah menetralkan pH dan menyelimuti lemak dan mengemulsi lemak, yaitu membentuk 2 kutub, hidrofob dan hidrofolik. Karena lipid dapat masuk ke dalam darah setelah terbentuk 2 kutub tersebut, akibat dari sifat lipid yang tidak larut dalam air.

Metabolisme Internal
·         Lipid adalah senyawa yang tidak dapat larut di dalam air yang diekstrak oleh organisme. Lipid yang ada di dalam makanan dalam bentuk TG (Tri Gliserol/3 asam lemak dan 1 gliserol), sterol dan membran fosfolipid. Sterol adalah steroid dalam bentuk kolestrol.
·         Pada umumnya lipid adalah konduktor panas yang buruk.
·         Lipid di bawa oleh darah dalam ukuran kilomikron, lipo protein yang sangat kecil dan juga dalam bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin.
·         Untuk dapat di bawa oleh darah maka lipid harus berikatan dengan protein dengan membentuk lipoprotein.
·         Penyerapan di usus dilakukan olehsel mukosa:
      Asam lemak yang diserap akan disintesis kembali menjadi lemakdi dalam badan golgi dan Retikulum Endoplasma sel mukosa usus halus.
      TAG akan masuk ke dalam sistem limfa membentuk kompleks dengan protein dalam ukuran kilomikron
·         Gliserol hasil dari hidrolisis TAG akan diubah menjadi DHAP oleh enzim Glycerolkinase dan Glycerol Phosphat Dehydrogenase. Dengan enzim  Glycerol Phosphat Dehydrogenase DHAP akan masuk ke daur glikolisis kemudian masuk ke siklus krebs.
·         Macam-macam lipid:
1.      LDL: Low Density Lipoprotein à IDL+lipoprotein sintase
2.      IDL: Intermediet Density Lipoprotein
3.      VLDL: Very Low Density Lipoprotein
4.      SCFA: Short Chain Fatty Acid
5.      LCFA: Long Chain Fatty Acid
·         Oksidasi asam lemak ada 3 langkah, yaitu:
      Aktivasi
-          Setelah dicerna di usus akan dibawa oleh darah keseluruh sel tubuh
-          Dibutuhkan 2 ATP untuk melepaskan 2 Pi pada proses ini
-          Setelah diaktivasi akan membentuk fatty acid co-A
      Transport ke dalam mitokondria
Untuk masuk ke matriks mitokondria, asam lemak yang sudah diaktivasi membutuhkan carrier, yaitu kartinin.

Prosesnya yaitu:
Asam lemak berikatan dengan asetil co-A, kemudian akan masuk ke dalam mitokondria. Karena tidak dapat melewati membran luar, asam lemak akan melepaas asetil co-A. Setelah melepaskan asetil co-a, asam lemak berikatan dengan kartinin asiltransferase I. Setelah melewati membran luar, ternyata tidak dapat masuk ke membran dalam sehingga asam lemak melepaskan ikatannya kemudian berikatan lagi dengan kartinin asiltransferase II. Kemudian masuk ke membran dalam. Setelah sudah berada di membran dalam, asam lemak berikatan lagi dengan asetil co-A. Lalu keluar kembali.
      Oksidasi menjadi asetil co-A

·           Oksidasi LCFA adalah jalur metabolisme penghasil energi utama pada hewan, protista, dan bakteri.
·           Elektron dari proses oksidsi fatty acid akan melewati rantai respirasi di dalam mitokondria dan menghasilkan ATP.
·           Asetil co_hasil dari oksidasi fatty acid akan dioksidasi kembali menjadi CO2 melalui TCA (siklus krebs) dengan enzim ATP sintesis
·           Pada beberapa vertebrata, asetil co-A hasil dari β-oksidasi akan menjadi keton. Proses ini terjadi di dalam hati, keton akan ditransfer ke otak dan jaringan lain pada saat gula tidak tersedia. Karena keton dapat digunakan sebagai sumber energi.
·           3 tahapan Oksidasi fatty acid dalam mitokondria :
      Oksidasi LCFA
      β-oksidasi:
1.      Dehidrogenasi/oksidasi
Dalam proses ini bereaksi dengan oksigen dan melepas H+. Reaksi ini berperan pada pembentukan rantai ganda antara atom C2-C3. Fatty Acyl co-A diubah menjadi trans 𝚫2 enoyl co-A dengan aseptor FDA+ dan menghasilkan FADH2.


2.      Hidratasi (penambahan air)
Trans enoyl co-A + air menjadi 3-L-hidroksi asil co-A. Enzim yang membantu bersifat stereo spesifik (perputaran). Atom H menempel pada C no.2, sedangkan OH menempel pada C no.3.
3.      Dehidrogenasi
Terdapat aseptor NAD+  yang menjadi NADH. 3-L-hidroksi asil co-A diubah menjadi β-ketoacylco-A. Atom H yang ada di atom C no.3 hilang. Mengkatalisis oksidasi OH psds stom C no.3.
4.      Thiolisis
Pemecahan senyawa menjadi substrat (thiolase).

Degradasi Asam Lemak
·           Terdapat enzim Enoyl co-A isomerase, 2,4 dienoyl co-A reduktase.
·           Contoh: Asam Oleat
Melespaskan 3 asetil co-A dari proses β-oksidasi seperti pada lemak jenuh. Awalnya berbentuk ikatan cheese, kemudian diubah menjadi ikatan trans dengan bantuan enzim enoyl co-A isomerase. Sehingga menghasilkan 6 asetil co-A. Jadi, total asetil co-A yang dihasilkan dari proses ini adalah 9 asetil co-A.

Degradasi Fatty Acid dengan jumlah C ganjil
·           Terjadi pada akhir proses β-oksidasi
·           Acetoacetil co-A akan dipecah da menghasilkan propionilco-A dan asetil co-A. Propionil co-A dihasilkan dari 3 asetil co-A.
·           Propionil co-A diubah menjadi metil malonil co-A
·           Metil malonil ini akan masuk melalui suksinil co-A menjadi TCA, sehingga energinya juga berkurang

Lipolisis I : Pembentukan Benda-Benda Keton
·           Ketika kita makan karbiohidrat, pankreas akan mengeluarkan insulin sehingga glukosa meningkat. Di dalam hati, glukosa diubah menjadi glikogen. Glikogen mengalami glikogenolisis menjadi piruvat, kemudin menjadi asetil co-A. Ketika jumlah asetil co-A berimbang dengan jumlah oxaloacetat, maka mereka akan menjadi asam sitrat. Namun jika jumlah asetil co-A tidak berimbang dengan jmlah oxaloacetat, maka akan terbentuk benda keton. Hal ini terjadi ketika metabolisme/degradasi lipid jauh lebih besar metabolisme/degradasi karbohidrat, terutama di sel hati.
·           Di sel otot, benda keton merupakan sumber energi pengganti jika tidak ada sumber energi utama.
·           Oxaloacetat, Hidroxybutirat, dan Asetone merupakan senyawa keton atau disebut juga dengan keton body’s.
·           Ketika energi dari karbohidrat dan protein tidak cukup, maka akan terjadi pembongkaran lipid yang ada di jaringan adiposa. Sehingga lipolisis meningkat dan glikolisis menurun. Hal ini menyebabkan jumlah asetil co-A jauh lebih tinggi sehingga terjadi siklus samping yag menghasilkan keton. Hal ini terjadi di sel hati.
·          

Asetil co-A mengalami karboksilasi menjadi malonil co-A
       ACP: Acetyl Carrier Protein

Pembentukan Asam Lemak
Asetil ACP + Malonyl ACP dikondensasi menjadi Acetoacety-ACP. Kemudian direduksi dengan bantuan enzim β keto acyl ACP reduktase menjadi o-3-Hidroxy-butiryl-ACP. Lalu didehidrasi dan diseduksi lagi.

Pada proses pemanjangan rantai ini membutuhkan 2 NADPH. Karena terjadi 7 kali pemanjangan, sehingga dibutuhkan 14 NADPH.